Happy New Year Beauties!!!
Enggak berasa udah 2016, well ini adalah produk pertama yang akan gue review di awal tahun 2016. Gue udah lama pengen banget ngerasain hype-nya primer satu ini, karena dibeberapa video Kathleen Lights, dia suka banget sama Too Faced Hangover ini. Susahnya setengah mati nyari primer satu ini, dan akhirnya gue menemukan ini di online shop Instagram @Karabeauty.id, enggak pakai ba-bi-bu langsung gue hubungin lewat Line, dan tiga hari kemudian si cantik baby pink ini datang.
Sebelumnya gue udah nyari sana-sini review tentang produk ini dari beauty blogger di Indonesia, tapi sepertinya primer ini enggak begitu hype di Indonesia sendiri. Terus, kenapa gue tetep ngotot pengen banget buat punya primer satu ini? As you guys already know (or maybe don't know yet) tipe kulit gue kombinasi cenderung kering, primer ini pas banget buat kalian yang mengalami masalah seperti gue.
Seperti biasa, pertama gue akan mau membahas packagingnya dulu. Packagingnya berbentuk tube yang bisa dibilang Too Faced banget, dengan sentuhan feminin berwarna baby pink dan dengan tulisan berwarna hitam dan emas. Ujung tube nya berbentuk pump, yang gue suka dari packagingnya, gue bisa memastikan isinya selalu higenis, karena gue enggak perlu colek sana sini, hanya perlu sekali tekan dan sisa cairannya terjaga dengan baik di dalam tube-nya. Kira-kira untuk satu wajah penuh cukup mengeluarkan satu hingga satu setengah pump saja.
Too Faced Hangover tidak mengandung silicone, jadi primer ini enggak akan mengisi pori-pori atau membuat make up menjadi matte. Too Faced mengklaim bahwa primer ini membuat makeup terlihat smoother, membuat makeup menjadi lebih dewy, hydrated, dan terlihat sehat.
Walaupun di deskripsi produk mengatakan primer ini infused with coconut water, tapi coconut water ini buan bahan utamanya. Bahan dasar Too Faced Hangover ini adalah air dan didalamnya ada Olive Oil yang baik banget untuk kulit yang dehidrasi dan kering. Jujur aja gue langsung tertarik banget saat baca ingredients-nya sendiri, banyak sari-sari buah-buahannya.
Teksture nya sendiri seperti lotion, dengan warna putih susu. Saat di usap akan berubah berwarna bening, dan sedikit lengket. Daya serapnya sendiri bisa dibilang agak kurang, butuh kira-kira dua menit untuk nunggu primer ini benar-benar terserap sempurna. Walaupun sudah terserap pun masih ada rasa sedikit lengket di wajah. Primer ini bisa digunakan tanpa harus menggunakan foundation alias sebagai pengganti moisturizer. Aromanya sendiri bisa dibilang sedikiiiiiit banget seperti adonan kue dengan bahan dasar kelapa, tapi enggak terlalu kuat, malah bisa dibilang tipis banget aroma kelapanya itu. Kalau menurut gue sendiri, aromanya seperti kue Wingko babat hehehe.
Hasil-nya yang terlihat jelas banget adalah, foundation gue terkesan lebih natural, lebih dewy, enggak crack dan terlihat kulitnya lebih sehat dan enggak kering. Staying power primer ini sendiri enggak begitu holds make up seharian, tapi karena gue sendiri sudah menggunakan foundation yang staying powernya oke punya banget, jadi gue enggak perlu primer yang juga holds make up gue, justru gue butuh primer yang tetap menjaga kulit wajah gue tetap terhidrasi.
Gue enggak menyarankan buat yang mempunyai wajah berminyak untuk menggunakan primer ini, karena primer ini enggak menahan oil, malah primer ini sendiri membantu wajah kalian seperti ada kesan berminyak karena terdapat olive oil di dalamnya. Selain itu gue juga enggak menyarankan buat kalian yang sedang mencari primer untuk membuat kesan bluring pores.
Tips dari gue untuk kamu yang ingin mencoba primer ini, enggak usah menggunakan moisturizer lagi sebelumnya. Karena kalau bisa gue bilang produk ini lebih pantas dibilang sebagai moisturizer instead of primer. Setelah kalian aplikasikan di wajah, jangan langsung aplikasikan foundation, tapi tunggu sampai kalian yakin kalau produk ini terserap sempurna.
Summary
★ ★ ★ ★
It hydrate my skin pretty well, it doesn't make my skin brake out instead making it in a much better condition. Tapi enggak ada efek lain selain hydrating dan bikin wajah jadi a bit glowy . A big no no for oily skin!
Likes:
- Bisa digunakan sehari-hari sebagai primer
- Tidak membuat kulit gue brake out
- Smells like Wingko (Makanan khas dari Semarang) !!!!!!!
- Silicon Free, Paraben Free
- Packagingnya yang berbentuk pump menjaga isinya tetap higenis
- Kulit terlihat lebih natural
- Teksturenya sangat ringan, seperti tidak sedang menggunakan primer
- Can I just say I love everything about this primer??
Dislikes:
- Harganya nguras kantong banget :(
- Susah dicari di Indonesia
- Daya serapnya agak kurang cepat.
- Efeknya enggak terlalu terlihat
- Enggak recommended buat yang tipe kulitnya oily
Repurchase?
hmm. . . . . maybe?
0 comments